Through The Lens: Zirlyanpaja
Cek gimana style photography-nya yang contrast dan bold buat fashion editorial dan photostage.
Through The Lens adalah rubrik khusus yang menghighlight para fotografer dari berbagai macam style fotografi, mulai dari portrait, landscape, fine art, fashion, sampai dokumenter. Lewat Through The Lens, tiap fotografer yang kami hadirkan akan memberikan insight mengenai karya beserta approach menarik mereka dalam memotret.
Zirlyan Faza aka Zirlyanpaja adalah seorang fotografer muda berusia 22 tahun yang karyanya mulai banyak muncul dalam fashion editorial dari beberapa local brand asal Bandung, seperti Miracle Mates, Portee Goods, Answer, dan masih banyak lagi. Karya photostage-nya juga cukup melekat bersama band Dongker di beberapa waktu ke belakang.
Mengawali fotografi sebagai hobi yang kemudian makin ditekuninya saat menempuh pendidikan seni, membuat pria yang sering disapa Paja ini berhasil menemukan style fotografi yang contrast dan bold dalam fashion editorial dan juga photostage.
Paja lebih dulu mengawali style fotografinya lewat fashion editorial, sampai akhirnya semasa kuliah, Delpi Suhariyanto dari Dongker mengajaknya buat jadi official photostage dari band punk asal Bandung tersebut. Baru-baru ini Ia juga terlibat sebagai visual director dari debut album Dongker, Ceriwis Necis, yang bakal hadir dalam 17 music video.
Through The Lens kali ini, Hypebeast Indonesia ngajak ngobrol Zirlyanpaja buat bahas seputar awal mulai terjun ke dunia fotografi, style yang lagi sering didevelop, cerita soal proses kreatif di debut album Dongker, sampe project zine yang sedang Ia garap.
HB: Hai Paja, ceritain dong gimana awal mulanya terjun ke dunia photography?
Zirlyanpaja (Paja): Kalau buat foto sendiri udah jadi hobby dari kecil sih pas SMP, meskipun setelah itu aku ngambil software engineering pas SMA, agak jauh yaa hahaha, barulah setelah masuk kuliah aku ambil DKV terus terjun lebih banyak ke foto fashion dan industri kreatif.
HB: Portfolio lo banyak dalam dunia photostage khususnya bareng Dongker dan juga fashion editorial, apa yang bikin lo fokus ke field ini?
Paja: Awalnya dulu perkuliahan semester 4 aku coba sambil kerja, awalnya aku pengen nambah relasi dan dapet insight dari luar, kebetulan aku start duluan di fashion. Tapi mungkin karena dulu lagi suka eksplor editorial, jadinya aku pengen coba terapin di foto aku waktu itu.
Kalo buat Dongker sendiri awalnya waktu itu aku nonton dan kebetulan lagi bawa kamera, di situ aku foto dan ternyata setelahnya Delpi ajak aku buat ikut Dongker kalo manggung. Jadinya foto Dongker kaya selingan dari foto fashion tapi sambil jalan-jalan hahaha.
HB: Gimana lo nge-develop style fotografi lo saat ini?
Paja: Aku sendiri masih eksplor style fotografi aku karena jam terbang aku masih terbilang belum banyak. Bisa dari yang dilihat ataupun dari orang-orang yang aku temui, it flow naturally, setiap apa yang di eksplor dan di dapat itu terus ngebangun style aku.
HB: Apa subject atau tema besaran yang lo enjoy buat eksplor belakangan ini?
Paja: Buat sekarang aku lagi banyak eksplor di foto editorial yang bukan di fashion tapi lebih ke idealis aku sendiri, terus di object, media, dan medium yang lain, mungkin bisa di bilang lagi suka banget eksperimental kalo sekarang.
HB: Menurut lo apa yang jadi kesamaan dari hasil karya dalam lo dalam photostage dan fashion editorial?
Paja: Kalau kata orang-orang di sekitar aku, both are contrast and bold hahaha.
HB: Buat di fashion editorial sendiri, menurut lo detail yang bikin jadi terasa ada nyawanya? Gimana cara lo utilize hal tersebut dalam karya foto lo?
Paja: Kalau menurutku selain dari fashion atau looks-nya, story, concept, & theme sangat penting buat editorial, karena itu sebuah medium penyampaian narasi di balik fashion itu sendiri, from one word to several sentences, then into a narrative that translated to photography. Buat detailnya sendiri aku rasa semuanya penting sih, it can be anything but all details must be considered.
Untuk cara utilize-nya, ga selalu tapi kebanyakan aku nambahin hook di concept itu sendiri, to make it more catchy, to make it more editorial hahaha.
HB: Kemarin, lo juga terlibat banyak dalam music video debut album dari Dongker? Boleh ceritain sedikit nggak gimana proses kreatif yang lakukan, mengingat visual album “Ceriwis Necis” jadi hal yang kuat banget.
Paja: Yap betul finally it’s done hahaha. Ini jadi tanggung jawab yang lumayan berat dan challenging yang seru juga sih karena aku baru pertama kali untuk direct visualizer album dan showcase di cinema theatre, tapi aku coba buat bikin visual yang beragam dan berkolaborasi sama banyak orang, buat hasilin visual, teknik, dan style yang beragam. Aku coba gabungin dan apply di masing-masing lagu, mengingat Dongker juga band yang bisa di bilang kontemporer di visual style.
HB: Last, ada project apalagi yang bakal lo lakuin di bidang fotografi?
Paja: Next bakal ada fashion editorial project yang bakal rilis, and also I will make my own zine. Doakan selesai dengan lancar, zine ini akan berisi narasi dari aku pribadi dan mix media dari beberapa medium.
“Bisa dari yang dilihat ataupun dari orang-orang yang aku temui, it flow naturally, setiap apa yang di eksplor dan di dapat itu terus ngebangun style aku.“
“Kalau kata orang-orang di sekitar aku, both are contrast and bold hahaha.“
“Next bakal ada fashion editorial project yang bakal rilis, and also I will make my own zine.“